Saat pertama kali membeli PC atau laptop, sering kali perangkat tersebut sudah dilengkapi dengan berbagai aplikasi bawaan dari produsen. Sayangnya, tidak semua aplikasi tersebut berguna. Sebagian justru mengonsumsi resource sistem dan membuat performa PC jadi lambat. Aplikasi-aplikasi yang tidak diinginkan ini disebut sebagai bloatware. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghapus bloatware agar PC lebih ringan dan lebih optimal untuk aktivitas seperti bekerja, belajar, bahkan gaming.
Apa Itu Bloatware?
Aplikasi Bawaan yang Tidak Dibutuhkan
Bloatware adalah software yang sudah terinstal otomatis di sistem operasi oleh produsen komputer atau pengembang sistem operasi (seperti Windows). Umumnya, bloatware berupa aplikasi demo, trial antivirus, atau tools dari vendor yang jarang digunakan. Meski tidak berbahaya, bloatware bisa memakan RAM, CPU, bahkan storage dalam jumlah signifikan.
Dampak Negatif Bloatware
Bloatware dapat membuat waktu booting menjadi lebih lama, penggunaan RAM meningkat, dan sistem terasa lambat meski spesifikasi hardware seharusnya mumpuni. Jika dibiarkan, hal ini akan memengaruhi kenyamanan pengguna, terutama saat menjalankan aplikasi berat seperti game atau software editing.
Cara Menghapus Bloatware di Windows
Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan untuk menghapus bloatware di Windows 10 atau Windows 11.
1. Menghapus Melalui Settings
Langkah pertama adalah dengan cara manual melalui menu Settings:
- Klik
Start > Settings > Apps > Apps & Features
. - Cari aplikasi yang tidak Anda butuhkan.
- Klik dan pilih
Uninstall
.
Cara ini sangat cocok untuk pengguna pemula karena tidak memerlukan software tambahan.
2. Menggunakan PowerShell
Untuk pengguna yang lebih mahir, PowerShell bisa digunakan untuk menghapus aplikasi sistem yang tidak bisa di-uninstall secara biasa.
- Ketik
PowerShell
pada kolom pencarian, klik kanan dan pilihRun as Administrator
. - Gunakan perintah seperti:
Get-AppxPackage *xboxapp* | Remove-AppxPackage
Gantilah xboxapp
dengan nama aplikasi yang ingin dihapus. Hati-hati dalam menggunakan PowerShell karena salah ketik perintah bisa menyebabkan error pada sistem.
3. Menggunakan Software Pihak Ketiga
Ada beberapa aplikasi yang dirancang khusus untuk menghapus bloatware, seperti:
- CCleaner – selain membersihkan file sampah, juga bisa uninstall aplikasi.
- Revo Uninstaller – menghapus program hingga ke registry-nya.
- Windows10Debloater – script yang dirancang untuk menghapus banyak bloatware sekaligus.
Dengan software ini, proses penghapusan bisa lebih cepat dan mendalam.
Aplikasi Mana yang Aman Dihapus?
Tidak semua aplikasi bawaan aman untuk dihapus. Berikut panduan sederhananya:
Aplikasi yang Aman Dihapus
- Game bawaan (Candy Crush, Solitaire Collection).
- Aplikasi percobaan antivirus (McAfee, Norton trial).
- Trial software dari vendor seperti Dell, ASUS, Lenovo, dsb.
- Aplikasi streaming atau belanja seperti Spotify, TikTok, Amazon.
Aplikasi yang Sebaiknya Dibiarkan
- Microsoft Store (dibutuhkan untuk update dan install app lain).
- Windows Security.
- Settings atau File Explorer.
- Microsoft .NET Framework dan Visual C++ Redistributable.
Jika ragu, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu fungsi aplikasi tersebut sebelum menghapusnya.
Tips Tambahan Agar PC Lebih Ringan
Matikan Startup Apps
Banyak aplikasi yang langsung aktif saat Windows menyala. Anda bisa mematikan aplikasi-aplikasi ini melalui Task Manager > Startup
.
Bersihkan Storage Secara Berkala
Gunakan fitur Storage Sense
di Windows atau software seperti CCleaner untuk membersihkan file sementara, cache, dan recycle bin.
Gunakan SSD
Jika masih menggunakan HDD, upgrade ke SSD bisa memberikan peningkatan performa yang sangat signifikan.
Kesimpulan
Menghapus bloatware adalah langkah sederhana namun sangat efektif untuk membuat PC Anda lebih ringan dan responsif. Dengan menghilangkan aplikasi yang tidak diperlukan, Anda bisa menghemat penggunaan RAM, mempercepat proses booting, dan memberikan ruang lebih bagi software penting seperti game atau aplikasi produktivitas. Gunakan metode yang sesuai dengan tingkat kenyamanan Anda, baik manual melalui Settings, lewat PowerShell, maupun menggunakan aplikasi pihak ketiga. Yang terpenting, selalu pastikan bahwa aplikasi yang dihapus memang tidak dibutuhkan oleh sistem.