- Diposting oleh:
- Diposting pada:
- Kategori:
Casual & Indie Games, Kategori GameCasual & Indie Games, Kategori Game - Sistem:
Tidak diketahui - Harga:
USD 0 - Dilihat:
2
Beli disini -> https://shopee.co.id/NOWDIGITAL-Only-Up-Game-PC-Adventure-Platformer-READY-i.387258199.29407971912
Dirilis pada 24 Mei 2023 dan dihapus secara permanen hanya beberapa bulan kemudian, Only Up! adalah salah satu game platformer paling fenomenal dan kontroversial di tahun 2023. Digarap oleh pengembang tunggal SCKR Games, game ini mendadak viral karena kesulitannya yang ekstrem, mirip dengan Getting Over It with Bennett Foddy. Meski usianya singkat, game ini sempat mendominasi Twitch dan menjadi perbincangan di kalangan streamer maupun Vtuber.
Konsep dan Mekanisme Permainan
Only Up! menawarkan pengalaman memanjat yang menegangkan dengan filosofi sederhana: jatuh berarti memulai lagi dari bawah.
1. Tanpa Checkpoint, Tanpa Ampunan
Dalam game ini, pemain mengendalikan karakter bernama Jackie yang memulai perjalanan dari tempat rongsokan. Misinya adalah mendaki ke bulan melalui tumpukan rintangan dari benda-benda dunia nyata. Namun, tidak ada sistem checkpoint atau fitur simpan otomatis—setiap kesalahan bisa membuat pemain jatuh ke dasar dan kehilangan seluruh progres.
2. Level yang Disusun dari Benda Nyata
Rintangan dalam game ini disusun secara vertikal menggunakan objek-objek seperti pipa, kontainer, tempat tidur, tiang listrik, dan bahkan kereta api. Beberapa tempat tidur berfungsi sebagai trampolin, memberi dorongan tambahan agar pemain bisa melompat lebih tinggi dan melewati segmen yang sulit.
3. Fitur Unik: Slow Motion dan Kamera Dinamis
Pemain diberi kemampuan memperlambat waktu untuk mengatur gerakan Jackie dengan lebih presisi. Di pembaruan 15 Juni 2023, SCKR Games menambahkan opsi beralih antara kamera orang pertama dan ketiga, serta fitur untuk memusatkan pandangan. Meski membantu dalam navigasi, pembaruan ini justru dianggap merusak keseruan menonton pemain gagal secara dramatis.
Popularitas dan Respons Komunitas
Meski dibangun dengan grafis sederhana dan hanya dikerjakan oleh satu orang, Only Up! berhasil mencuri perhatian dunia game dalam waktu singkat.
1. Viral di Twitch dan Komunitas Streaming
Game ini menjadi sensasi di Twitch hanya beberapa hari setelah perilisannya. Kombinasi antara gameplay yang sulit, tidak adanya checkpoint, dan potensi kegagalan mendadak membuatnya sangat menarik untuk ditonton. Banyak streamer besar mencoba menaklukkan game ini, meskipun harus mengalami kekalahan berkali-kali.
2. Dibandingkan dengan Game Legendaris Lain
Banyak pemain menyamakan Only Up! dengan Getting Over It with Bennett Foddy, game panjat lain yang juga menguji kesabaran. Keduanya memiliki filosofi yang serupa: pemain harus naik terus tanpa jatuh, dan jika jatuh, tidak ada belas kasihan.
3. Diakui Lewat Penghargaan
Meski sederhana dari segi teknis, Only Up! berhasil masuk dalam nominasi Vtuber Awards dan The Streamer Awards. Ini membuktikan bahwa daya tarik sebuah game tidak selalu bergantung pada kualitas grafis atau cerita kompleks, melainkan pada bagaimana game tersebut bisa memengaruhi pengalaman emosional pemain dan penontonnya.
Kontroversi dan Penghapusan Game
Di balik popularitasnya, Only Up! juga tak lepas dari masalah hukum dan keputusan mengejutkan dari sang pengembang.
1. Dugaan Pelanggaran Hak Cipta
Salah satu alasan utama di balik penghapusan game ini dari Steam adalah kontroversi terkait penggunaan aset berhak cipta. Beberapa elemen dalam game diduga tidak sepenuhnya orisinal atau tidak mendapat lisensi yang sah, yang kemudian memaksa SCKR Games untuk menarik game dari peredaran.
2. Masa Hidup yang Singkat Tapi Berkesan
Dengan umur hanya sekitar empat bulan di pasaran, Only Up! tetap meninggalkan kesan mendalam bagi banyak pemain dan penggemar platformer ekstrem. Meskipun tidak lagi tersedia secara resmi, gameplay-nya yang unik dan intens masih dikenang di berbagai platform video seperti YouTube dan Twitch.
3. Satu Pengembang, Dampak Besar
Fakta bahwa game ini dikembangkan oleh satu orang membuatnya semakin luar biasa. SCKR Games berhasil membuat sebuah pengalaman yang menggugah rasa frustrasi sekaligus adrenalin pemain hanya dengan konsep sederhana dan visual minimalis. Sayangnya, kendala lisensi dan tekanan publik tampaknya membuat sang kreator memutuskan untuk tidak melanjutkan proyek ini.
Inspirasi dan Filosofi di Balik Game
Only Up! tidak hanya tentang melompat dan memanjat; di baliknya tersimpan pesan dan inspirasi dari cerita rakyat klasik.
1. Terinspirasi dari “Jack and the Beanstalk”
Nama karakter Jackie dan konsep memanjat ke langit jelas mengacu pada dongeng Jack and the Beanstalk, di mana seorang anak laki-laki memanjat pohon raksasa menuju dunia di atas awan. Dalam Only Up!, pohon digantikan oleh tumpukan benda aneh yang membentuk jalur ke bulan.
2. Refleksi Ketekunan dan Kesabaran
Game ini menggambarkan bagaimana hidup bisa menjatuhkan seseorang kapan saja, dan satu-satunya jalan untuk maju adalah terus mencoba lagi. Tak sedikit pemain yang menghabiskan berjam-jam hanya untuk kembali jatuh dan memulai ulang—proses ini menjadi metafora akan perjuangan hidup.
3. Tantangan yang Mengikat Komunitas
Kendati frustrasi, banyak pemain justru merasa tertantang dan saling mendukung untuk menyelesaikan game ini. Muncul berbagai komunitas yang berbagi tips, strategi, bahkan rekor kecepatan menyelesaikan permainan (speedrun), menjadikan Only Up! sebagai ajang pembuktian mental dan teknik.
Kesimpulan
Only Up! mungkin telah hilang dari pasaran digital, tetapi gaungnya tetap terasa di kalangan gamer dan penonton setia Twitch. Dengan gameplay yang sederhana namun menyiksa secara mental, game ini membuktikan bahwa keunikan dan tantangan bisa menjadi kekuatan utama sebuah game. Dibuat oleh satu pengembang saja, game ini sempat merebut hati jutaan pemain dan menjadi salah satu fenomena tersingkat namun paling berkesan dalam sejarah game modern. Meski menuai kritik soal grafis dan desain level, Only Up! tetap patut dikenang sebagai simbol kegigihan, frustrasi, dan pencapaian yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang mau terus “naik ke atas”, tanpa pernah menyerah.